The History Of Borobudur Temple – Candi Borobudur adalah candi Budha yang terletak di Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur merupakan candi atau candi Budha terbesar di dunia dan salah satu monumen Budha terbesar di dunia. Karena kemegahan dan kemegahannya, candi yang dibangun pada abad ke-8 ini masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia (World Heritage) oleh UNESCO.
Candi Borobudur dibangun pada masa dinasti Syailendra. Stupa berbentuk stupa ini dibangun oleh umat Buddha Mahayana pada masa dinasti Shailendra. Sejarah Bangunan Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8.
The History Of Borobudur Temple
Asal muasal Candi Borobudur masih diselimuti misteri siapa pendiri Candi Borobudur dan apa tujuan awal dibangunnya candi ini. Ada banyak cerita dan legenda tentang candi Borobudur yang kini dikenal sebagai cerita rakyat setempat.
Borobudur Temple Ticket In Yogyakarta
Bangunan candi dibangun pada abad ke-8 Masehi. Klenteng ini diresmikan pada 15 Juli 1980 sebagai tempat tujuan wisata. Selanjutnya, Candi Borobudur masuk dalam Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1991.
Pendirian Candi Borobudur memiliki sejarah yang panjang. Sampai saat ini belum ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan siapa yang membangun Borobudur dan apa tujuan dibangunnya candi ini. Candi Borobudur diperkirakan dibangun pada tahun 800 Masehi.
Perkiraan waktu pembangunan candi didasarkan pada perbandingan jenis naskah yang tertulis di alas tertutup Karmavibhaga dengan jenis yang biasa digunakan dalam prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9. Candi Borobudur dibangun di Jawa Tengah pada masa Dinasti Syailendra, yaitu antara tahun 760 hingga 830 Masehi.
Diperkirakan proses pembangunan candi Borobudur akan memakan waktu lebih dari 75 hingga 100 tahun. Candi Borobudur baru selesai 100% pada tahun 825 pada masa pemerintahan Raja Samaratunga. Baca Juga : Sejarah Candi Prambanan
Majestic Candi Borobudur Temple In Yogyakarta Indonesia
Konstruksi awal dilakukan di atas bukit. Pekarangan diperbesar dengan meratakan lereng bukit. Tidak semua bahan candi terbuat dari batu andesit. Dalam proses pembangunan bukit digunakan tanah yang dipadatkan dan ditutup dengan struktur batu.
Struktur batuan ini seperti cangkang dan mengelilingi gunung bumi. Sementara itu, sisa bukit ditutupi dengan formasi batuan berlapis-lapis. Awal pembangunan candi disusun seperti piramida berundak.
Dua anak tangga berbentuk persegi ditambahkan ke tingkat kedua. Bagian dari pagar rak dan pijakan melingkar di atasnya. Bagian tangga memiliki tumpukan tunggal yang besar.
Bagian ketiga adalah mengubah desain bangunan. Bagian atas lingkaran dengan satu tumpukan utama dihancurkan. Stupa diganti dengan tiga undakan melingkar sedangkan stupa yang lebih kecil dibangun melingkar di pelataran tangga. Tumpukan besar di tengah.
Borobudur Temple Recommendations On Trip Moments|trip.com Travel Guide
Para arkeolog menduga Borobudur awalnya dirancang sebagai satu tumpukan yang sangat besar. Sehingga tumpukannya seperti mahkota di tengahnya. Tapi tumpukan besar itu terlalu berat, mendorong struktur bangunan.
Tumpukan yang sangat besar dapat memindahkan bangunan. Inti Borobudur hanyalah sebuah bukit bumi, sehingga tekanan dari atas dapat menyebar ke bawah, membuat Borobudur rawan longsor dan runtuh.
Terakhir, stupa induk diganti dengan teras melingkar yang dijajari stupa-stupa yang lebih kecil. Stupa induk merupakan satu-satunya stupa yang menopang dinding candi dan mencegahnya longsor.
Perubahan kecil dilakukan pada bangunan candi, seperti penambahan pagar langkan ekstrim, perbaikan relief, perubahan tangga, pelebaran kaki dan pelengkung gapura.
Borobudur Temple Historical Facts And Pictures
Candi Borobudur melambangkan alam semesta. Struktur bangunannya terdiri dari 10 tingkat berupa terasering yang terbagi menjadi tiga tingkat. Setiap tingkatan memiliki makna filosofis dalam agama Buddha, yaitu:
Ketiga tingkat ini dibedakan berdasarkan relief candi. Relief dasar ini memanjang 3 m. 1460 frame diselingi dengan field break dengan total sekitar 1212 elemen.
Di atas deretan bingkai terdapat semacam lipatan membujur, yang mencapai hingga satu setengah kilometer. Lipatan ini dihias dan membentuk rangkaian bunga teratai. Tas tersebut berisi hiasan simbar berbentuk segitiga sebanyak 1476 buah.
Ini memiliki 1.472.432 stupa dan patung Buddha yang mengelilingi seluruh udara. Pada tingkat terakhir terdapat 72 stupa yang mengelilingi stupa utama di puncak. Sekitar dua juta keping batu dibutuhkan untuk membangun monumen ini.
Will Indonesia’s Quality Tourism Plan Push Out Domestic Visitors From Borobudur?
Candi Borobudur terdiri dari stupa secara keseluruhan. Stupa adalah salah satu bangunan peringatan Buddha. Stupa dalam bahasa Sanskerta berarti gundukan atau tumpukan tanah.
Candi ini terletak di Borobudur di Dataran Kedu, dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu di sebelah timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah utara, serta Gunung Menoreh di sebelah selatan.
Candi Borobudur ditinggalkan antara tahun 928 dan 1006. Saat itu Raja Mpu Sindok memindahkan ibu kota kerajaan Medang ke Jawa Timur. Ibukota dipindahkan karena letusan gunung berapi dan candi Borobudur akhirnya ditinggalkan.
Sekitar tahun 1365, manuskrip Nagaretagama ditulis di kerajaan Majapahit Mpu Prapanka. Naskah menyebutkan “Vihara di Budur”
The Buddhist Bas Reliefs Of Borobudur
Sejarah candi Borobudur lainnya memasuki fase penemuan kembali. Perlu diketahui bahwa candi Borobudur telah tersembunyi dan terbengkalai selama berabad-abad. Borobudur diselimuti lapisan tanah dan abu vulkanik yang kemudian ditumbuhi pepohonan dan semak belukar, sehingga pada saat itu Borobudur benar-benar menyerupai gunung.
Tidak diketahui mengapa Borobudur ditinggalkan dan terbengkalai. Diperkirakan antara tahun 928 dan 1006 M, ketika Raja Mpu Sindok memindahkan ibu kota kerajaan Medang ke Jawa Timur, letusan gunung berapi menjadi salah satu alasan meninggalkan Borobudur, meskipun hal ini juga tidak pasti.
Masuknya kerajaan Islam pada abad ke-15 juga membuat Borobudur semakin dilupakan. Meskipun ada cerita dan legenda tentang candi Borobudur tentang keberhasilan candi ini di masa lalu.
Candi Borobudur tidak ditemukan kembali sampai tahun 1814. Saat itu Pulau Jawa berada di bawah kekuasaan Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal. Raffles tertarik dengan sejarah dan budaya Jawa.
Legends And Beauty Of The Restored Temple At Borobudur
Saat mengunjungi Semarang, Raffles mendengar tentang sebuah monumen besar yang tersembunyi di hutan dekat desa Bumisegoro. Lalu dia H.C. Seorang insinyur Belanda bernama Cornelius diutus untuk menyelidiki keberadaan bangunan besar ini.
Dalam waktu 2 bulan, Cornelius dan 200 bawahannya menebang pohon dan semak yang tumbuh di bukit Borobudur dan membersihkan lapisan tanah yang mengubur candi ini. Dia menggambarkan penemuan itu dan memberi Raphaels sketsa candi Borobudur. Ia dipuji karena menemukan kembali Candi Borobudur dan menarik perhatian dunia akan keberadaan monumen yang pernah hilang ini.
Hartmann melanjutkan pekerjaan Cornelius, seorang pejabat pemerintahan di Hindia Belanda di Karesidenan Kedu. Pada tahun 1835, seluruh bagian bangunan candi akhirnya digali dan terlihat. Pemerintah Hindia Belanda menugaskan FC Wilson, seorang insinyur teknik Belanda, untuk mempelajari monumen tersebut.
Selanjutnya, pemerintah Hindia Belanda melanjutkan penelitian terhadap candi Borobudur. Borobudur juga semakin terkenal mengundang para kolektor untuk mengunjungi candi tersebut. Artefak dari Candi Borobudur menjadi sasaran pencuri, yang kemudian dijual dengan harga tinggi.
Borobudur Temple Base Image & Photo (free Trial)
Pada tahun 1882, Kepala Inspektur Monumen Budaya merekomendasikan penghancuran total Borobudur dan pemindahan reliefnya ke museum karena kondisi yang tidak stabil, ketidakamanan, dan pencurian monumen yang meluas. Namun, arkeolog Groenevelt yang ditunjuk pemerintah melakukan survei menyeluruh terhadap situs tersebut dan kemudian merekomendasikan agar bangunan tersebut tetap utuh dan tidak dihancurkan untuk dibuang.
Sejarah berdirinya candi Borobudur berlanjut dengan proses pemugaran. Pada tahun 1900, Pemerintah Hindia Belanda mengambil langkah untuk melestarikan monumen ini.
Sebuah komisi yang terdiri dari tiga pejabat ditunjuk untuk menyelidiki monumen tersebut, termasuk seorang sejarawan seni bernama Brandeis, seorang insinyur dan tentara Belanda bernama Theodor van Erp, dan seorang insinyur konstruksi ahli dari Departemen Pekerjaan Umum bernama van de Kamer.
Dalam pembangunan kembali bait suci, perhatian diberikan pada banyak hal. Antara lain perbaikan sistem drainase, penataan sudut-sudut bangunan, pemindahan batu-batu berbahaya, penguatan langkan pertama dan pemugaran beberapa relung, gapura, tiang pancang dan tiang pancang utama.
Getting To Know Borobudur Temple, Central Java, Indonesia
Hal lain yang perlu ditambahkan adalah membangun pagar di sekeliling bangunan candi dan membersihkan area tersebut. Proses pemugaran Candi Borobudur dilakukan pada kurun waktu 1907 hingga 1911. Beberapa pemugaran juga dilakukan oleh pemerintah pasca kemerdekaan Indonesia, meskipun dalam skala yang lebih kecil.
Pada akhir 1960-an, pemerintah Indonesia mendekati masyarakat internasional dengan permintaan pemugaran besar-besaran untuk melindungi monumen tersebut. Pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan UNESCO, telah mengambil langkah menuju restorasi penuh